I was broken-hearted ... how painful heart hurt .. I am currently melancholy .. shed tears of pain .. only yourself that can not be anyone else would understand .. and here I was with tears in tears .. I think all of this maturing process itself to me ..
LUPAKAN HATI INI
17.41 |
Lupakan Hati Ini saat daun kering berjatuhan angin kemarau membelai diri ku terdiam terpaku saat kau memilih tinggalkan ku tapi tak mengapa ku tak membendung tangis kepergianmu anugrah bagiku semoga kau temukan kebahagiaan disana bersamanya lalui dunia kini ku bahagia bersama sepi tiada yang lebih baik darimu selain seseorang yang mau mengerti diriku kini ku larut dalam pencarian terakhir kuyakin Tuhan bersamaku
17.32 |
KAU DAN AKU
Lautanmu hanyalah air
Sungaiku adalah alirannya
Pantaimu adalah landai
Tempat nyiurku melambai
Nafasmu adalah lambang hidup
Bagai udara yang kuhirup
Sungaiku adalah alirannya
Pantaimu adalah landai
Tempat nyiurku melambai
Nafasmu adalah lambang hidup
Bagai udara yang kuhirup
Sebab mentari kita bersinar sama
Maka kita tidak berbeda
Karena darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda
Karena kita datang dari tuhan yang sama
Maka kemanusiaan kita tidaklah beda
Maka kita tidak berbeda
Karena darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda
Karena kita datang dari tuhan yang sama
Maka kemanusiaan kita tidaklah beda
Namun hatiku terpanggang saat lidahmu berucap
Keringatku menebar amis di antara aroma parfummu
Darahku mendidih saat kulitmu membeku
Aku mengerang karena kau menerjang bak kuda kepang
Aku meradang karena kau kerap menghadang
Dadaku lebam karena kau liar menghantam
Keringatku menebar amis di antara aroma parfummu
Darahku mendidih saat kulitmu membeku
Aku mengerang karena kau menerjang bak kuda kepang
Aku meradang karena kau kerap menghadang
Dadaku lebam karena kau liar menghantam
Mengapa kita tak lagi sepaham
Ke kanan langkahku berlari
Ke kiri arah kau tuju
Saat airmataku menyatu dalam samudra
Justru kau nikmati kemenangan dalam pesta
Saat menggelegak dadaku karena amarah
Kau malah terbahak memekakkan telinga
Ke kanan langkahku berlari
Ke kiri arah kau tuju
Saat airmataku menyatu dalam samudra
Justru kau nikmati kemenangan dalam pesta
Saat menggelegak dadaku karena amarah
Kau malah terbahak memekakkan telinga
Yakinlah kita di bawah rembulan yang sama
Mentari kita bersinar sama
Maka kita tidak berbeda
Darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda
Kita datang dari tuhan yang sama
Maka kemanusiaan kita tidaklah beda
Mentari kita bersinar sama
Maka kita tidak berbeda
Darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda
Kita datang dari tuhan yang sama
Maka kemanusiaan kita tidaklah beda
Tak ingin kuganggu tuhan yang sungguh sibuk dengan tugasnya
Tuk temukan jawaban mengapa hari ini kita berbeda
Tuk temukan jawaban mengapa hari ini kita berbeda
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
cinta itu buta cinta itu indah mengertikah kalian....? cinta yang dibasuh oleh air mata akan tetap suci dan murni senantiasa slmnya.......
-
sekolahku sekolah ku adalah sekolah ADIWIYATA.Memang benar-benar hebat sekolahku Aku bangga sekolah di S1boy,selain guru-gurunya yang rama...
-
Di sudut cemburu aku terpaku Di sudut cemburu ku tercibir malu Disitulah ku lihat ............. Kasih sayang dan cinta, darinya,olehnya untu...
-
CINTA ROMANTIS Saat kita rindu pada orang yang kita kasihi, mungkin hanya lantunan kata kerinduan yang mampu mendesirkan perasaan sayang da...
-
Jerit Tangisku Detik ini aku menangis menangisi sebuah hati hati yang sedih meranan karena cintanya dibawa pergi hidupku terisi tapi kos...
-
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Penyalahgunaan narkoba sangat membahayakan kesehatan manusia, baik fisik maupun psikis ( kejiwaan). Pemakai ...
-
Sepenggal Kisah Penggalan kisah yang menanti Berjalanlah dalam pelupuk desah… Yang merayap ditepi dinding hati yang sepi Berjalanlah de...
-
KAU DAN AKU Lautanmu hanyalah air Sungaiku adalah alirannya Pantaimu adalah landai Tempat nyiurku melambai Nafasmu adalah lambang hi...
-
Indonesiaku penuh hijau daun Dimana segalanya tumbuh cacing dan gembur Itu masih awal mulanya Sekarang kita cerita sebenarnya Miris mend...